Tanahdatar – Warga Muhammadiyah diminta Bupati Tanah Datar Eka Putra ikut bentengi generasi muda dengan kegiatan positiv dalam upaya mencegah masuknya paham Radikal
Bupati Eka Putra menyampaikan waktu acara Halal Bi Halal Muhammadiyah dan Aisyiyah cabang Lintau Buo dan juga dihadiri Camat Lintau Buo Utara Arifgani, walinagari se kecamatan Lintau Buo dan Lintau Buo Utara, Pengurus Muhamaddiyah dan Aisyiah serta tokoh masyarakat dan perantau
Bupati Eka mengakui paham radikal yang tergabung di kelompok Negara Islam Indonesia (NII), tidak hanya berbasis di wilayah Sumatera Barat tetapi juga tersebar di berbagai wilayah di Indonesia seperti Sumatera Selatan, Lampung, Garut dan Jawa Barat.
“Tanah Datar adalah tempat adat istiadat Minangkabau lahir, berfilosofi Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah. Banyak tokoh nasional lahir dari Minangkabau, yang telah membuktikan cintanya kepada NKRI, kita semua berkewajiban menjaga warisan leluhur ini , jangan sekali-kali menodai itu dengan paham radikal yang diajarkan pihak yang ingin meruntuhkan NKRI seperti kelompok NII,”
Bupati berharap, masyarakat harus lebih berhati-hati menerima ilmu, terkadang yang diajarkan bukan lagi menyangkut hal positif, akan tetapi sesuatu ideologi menyesatkan, sehingga merugikan diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
“Jangan mudah terpengaruh dari berbagai ajakan yang berpotensi memecah belah kesatuan NKRI, pahami terlebih dahulu apa yang diajarkan, siapa yang mengajarkan dan bagaimana sistemnya. Berhati-hatilah agar tidak merugikan semua pihak,”
Alhamdulillah di Lintau tidak ada, ini perlu kita perkuat dengan mendidik generasi penerus kita dengan ilmu agama. Pemerintah tanah datar memilki program salah satunya satu rumah satu hafiz, itu merupakan salah satu untuk memperkuat iman generasi
muhamamaddiyah sebagai penyejuk dan penengah dalam berbagai polimik antar umat beragama dan dapat menjadi pelopor dalam menjaga kerukunan dalam menjalankan kegiatan keagamaan di Tanah Datar
Ketua Pelaksana Eri Gusman, menyebutkan kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mempererat silaturrahmi jamaah Muhammadiyah dan Aisyiyah Lintau Buo dengan tokoh masyarakat dengan tujuan satukan tekat untuk perkuat silaturahmi.
, Perantau sekaligus Penasehat Muhammadiyah Atmadi Rasyid sampaikan, mari kuatkan tekad dan niat bergerak untuk menegakan nahi mungkar demi memperjuangkan amanah untuk meningkatkan pendidikan agama.
” Kita orang tua merupakan power yang kuat untuk pendidikan anak-anak kita, mari kita arahkan generasi penerus di jalan yang lurus dilandasi pendidikan agama agar tidak mudah terpengaruh paham-paham yang tidak benar”, .
Sedangkan tausyiah disampaikan ustd. Afrizon dengan tema jangan jadikan perbedaan untuk memecah umat, jadikanlah pemersatu dalam keberagaman, sebagaimana dengan adanya perbedaan awal ramadhan lalu. (Mdtk)