Tanahdatar, Bupati Tanah Datar Eka Putra memberikan aspresiasi kegiatan Pesona Sala Baraia Nagari Padang Laweh Malalo Kecamatan Batipuh Selatan,
Hal itu disampaikan Bupati waktu Prosesi Pesona Sala Baraia juga diwarnai dengan Arakan 100 jamba dan pemukulan kentongan/tontong di kawasan wisata Pado Park
Pesona Sala Barai . juga Dihadiri anggota DPR RI Hermanto, Wakil Bupati Richi Aprian beserta istri, anggota DPRD Sumbar Arkadius Dt Intan Bano dan Bukhari Dt. Tuo, Anggota DPRD Tanah Datar Herman Sugiarto, Asisten, pimpinan OPD, Camat dan Forkopimca, Wali Nagari dan perantau serta undangan lainnya.
Bupati Eka Putra Menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh masyarakat Nagari Padang Laweh Malalo yang telah mengangkat Pesona Sala Baraia untuk mendukung Program Unggulan Satu Nagari Satu Event.
“Terima kasih kepada masyarakat Nagari Padang Laweh Malalo yang telah mendukung program unggulan daerah dengan memunculkan kuliner-kuliner tempo dulu. Salah satunya Sala Baraia dengan modal yang murah tetapi menjadi makanan yang istimewa dengan dua rasa yakni lamak dan lamak bana. Insya Allah nanti kita menerima tamu-tamu undangan dari luar di Indojolito akan kita tampilkan Menu Sala Baraia,” kata Bupati Eka Putra.
Batipuh Selatan khususnya Nagari Padang Laweh Malalo banyak potensi wisata yang luar biasa dengan keindahan alam, buah-buahan dan satu lagi makanan khas seperti sala baraia ini.
“Berbagai potensi telah terbukti dengan banyaknya bermunculan destinasi wisata, seperti Tan Kayo, Tan Basa dan Payo Park yang banyak dikunjungi wisatawan dari Provinsi Jambi, Riau bahkan ada dari Pulau Jawa,” ungkapnya.
Bupati menambahkan, berdasarkan laporan dari dinas terkait, di Kecamatan Batipuh Selatan sudah terdapat 27 destinasi wisata yang terdiri dari wisata alam, religi dan kuliner yang mampu memberikan multiplier effect.
“Berbagai destinasi yang ada ini telah mampu memberikan berbagai dampak kepada masyarakat, seperti peningkatan UMKM sampai dengan keterbukaan lapangan tenaga kerja, seperti di Eco Park Tan Kayo sudah menampung 55 orang tenaga kerja dan di Nagari ini sudah tersebar 25 toko kuliner hasil UMKM,” ungkapnya.
Ketua KAN Malalo Bukhari Dt. Lelo Marajo menyebutkan Sala Baraia terdiri dua suku kata yakni Sala berarti goreng dan Baraia berarti air.
Makanan ini merupakan salah satu kuliner khas yang biasanya dihidangkan masyarakat nagari Padang Laweh Malalo di akhir pekan mulai hari Jumat sampai hari pasar pada Selasa.
“Masakan ini terlahir karena sulitnya hidup dimasa lalu, sudah menjadi kebiasaan turun temurun bagi kaum ibu dan menjadi kebanggaan masyarakat Padang Laweh Malalo
untuk memasak makanan khas tersebut para kaum ibu hanya menambahkan satu sendok minyak goreng, garam dan lauk pauk seadanya kepada sambal goreng yang telah di masak beberapa hari sebelumnya yang kemudian di masak lagi dengan mencampurnya dengan air.
“Alhamdulillah, makanan khas ini tetap terjaga dan terus menjadi kebiasaan dan kebanggaan masyarakat kami, melalui event ini bisa ditampilkan sehingga masyarakat lain bisa tahu dan merasakan masakan khas daerah kami ini secara langsung. Terima Kasih kepada pemerintah daerah dan semua pihak yang telah mendukung kegiatan ini,” .
Penasehat perantau IKMAL Fahri Ahmad menyampaikan perantau sangat mendukung program pemerintah dalam meningkatkan perekonomian masyarakat dengan mengangkat Pesona Sala Baraia sebagai salah satu daya tarik pariwisata di Padang Laweh Malalo selain dari destinasi lainnya.
“Nagari Padang Laweh Malalo sangat kaya akan destinasi wisata yang telah terkenal, namun daerah kami ini juga memiliki ikon buah-buahan seperti pokat dan sawo dan juga memiliki 21 warung kuliner khas masyarakat Malalo, untuk itu diharapkan dukungan Pemerintah Daerah menjadikan Nagari Padang Laweh Malalo sebagai tujuan destinasi wisata unggulan di Tanah Datar tentunya berkolaborasi bersama masyarakat secara terpadu,
Pesona Sala Baraia juga diwarnai dengan pentas seni anak nagari, pesona sala baraia, Expo UMKM, makan bajamba, jalan sehat, lomba baju kuruang basiba, parade biduak hias, lomba fotografi. (MDtk)