Tanah Datar, –Ketua KTNA Provinsi Sumatera Barat Asnal Zakri memberi aspresiasi atas Inovasi Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Tanah Datar yang dipimpin oleh Dekminil Dt. Sinaro Gunuang yang melakukan Sarasehan atau workshop tingkat Kabupaten Tanah Datar
Tidak itu saja workshop itu juga dihadiri langsung Bupati Tanah Datar Eka Putra dan menandakan perhatian serius Pemerintah Daerah pada sektor Pertanian dan mengaku kaget dan salut kalau di Tanah Datar ada program bajak gratis,
ini sangat membantu petani, karena menurutnya biaya yang tinggi itu dikeluarkan petani memang pada saat pengolahan lahan tersebut.
Asnal juga kagum dengan petani Tanah Datar dengan inovasi pertanian tanpa mengolah tanah usai panen, namun batang padi usai panen dipotong lagi kemudian sawah diairi kembali, batang padi itu tumbuh kembali dan ini dikenal dengan padi salibu
Sebelumnya Ketua KTNA Tanah Datar Dekminil Dt. Sinaro Gunuang, menyampaikan jika KTNA ini sebagai lembaga independen bersifat sosial ekonomi yang tumbuh dalam masyarakat terendah dan independen yang lahir pada tanggal 12 Desember 1971 di Jawa Barat.
Sarasehan tingkat Kabupaten Tanah Datar dengan tema, “Mengoptimalkan Penggunaan Pupuk Organik Dalam Menghadapi Kelangkaan dan Mahalnya Harga Pupuk Kimia” tersebut juga sebagai forum konsolidasi dan dialoq antara kelompok KTNA dengan pemerintah untuk menghasilkan kesepakatan, memecahkan masalah dan selanjutnya dihadapi bersama-sama.
“Tujuan sarasehan ini adalah untuk membicarakan mengkoordinasikan, memusyawarahkan dan melahirkan kesepakatan mengenai pelaksanaan program pemerintah dan kegiatan pertanian dalam upaya membangun khususnya sektor pertanian,” ujarnya dekminil yang juga anggota DPRD Tanah Datar
Bupati Tanah Datar Eka Putra, SE, MM mengatakan jika Sektor Pertanian menjadi perhatian serius pemerintah daerah sehingga menjadi program prioritas yang menjadi misi ke-2 dalam RPJMD.
Untuk mendukung sektor pertanian ini berbagai inovasi dilahirkan bertajuk Progul tersebut seperti Program Bajak Gratis, Asuransi Tani dan Ternak, Kuota Pupuk Bersubsidi dan Perbaikan Jaringan Irigasi.
“Saat ini yang kita hadapi yaitu regenerasi petani yang lambat yakni petani milenialnya sedikit, kuota pupuk subsidi terbatas, SDM petani juga masih perlu peningkatan dan juga irigasi yang masih perlu terus dibenahi,” ucapnya.
Eka Putra berharap pada KTNA sebagai mitra Pemda untuk dapat menyukseskan progul dibidang pertanian, semangat dalam bertani, meningkatkan minat menjadi pelaku usaha tani, menjadi motivator, mediator dan berkontribusi sebagai penyuluh swadaya.(mdtk)