Tanah Datar—Sekolah Lapangan bagi petani di Lauching Bupati Tanah Datar Eka Putra di Aula Kantor Bupati Tanah Datar.
Lauching itu disamping dihadiri oleh OPD Terkait juga dihadiri penyuluh lapangan dan peserta sekolah pertanian lapangan
Plt. Kepala Dinas Pertanian Sri Mulyani mengatakan sekolah lapangan bagi petani ini merupakan proses pembelajaran non formal bagi petani untuk menambah pengetahuan dan keterampilan dari segi mengenali potensi, menyusun rencana usaha, identifikasi dan mengatasi permasalahan dilapangan untuk dapat mengambil keputusan dan menerapkan teknologi yang sesuai dengan sumber daya yang ada.
“Sekolah lapangan ini diikuti kebanyakan kaum perempuan atau emak-emak karena memang lebih diminati kaum hawa ini disamping lebih tekun juga bersemangat,”
Kemudian Terkait permasalahan dikalangan petani, menurut Sri masih adanya petani yang belum melakukan budi daya sesuai good agricultural practices dan SOP baik saat budidaya maupun pengolahan dan pasca panen.
“Saat ini petani kita juga sangat tinggi akan ketergantungannya dengan penggunaan pupuk kimiawi maupun pestisida,”
Sekolah lapangan bagi petani ini sangat strategis terutama di sentra-sentra komoditi unggulan seperti tanaman cabe, bawang merah, ubi jalar, kacang tanah, kopi dan casiavera atau kayu manis.
“Untuk sekolah lapangan ditahun 2022 ini ada 13 paket dengan 6 komoditi yaitu, cabe merah, bawang merah, kacang tanah, ubi jalar, kopi dan kayu manis, yang diikuti oleh 13 kelompok tani dengan jumlah peserta sebanyak 260 orang dari 4 kecamatan dengan pertemuan secara berkala 1 kali dalam 1 minggu dari Juni hingga September
Bupati Tanah Datar Eka Putra mengakui pertanian menjadi perhatian pemerintah daerah Tanah Datar, selain dari sebahagian besar wilayah Tanah Datar didominasi lahan pertanian, baik lahan basah maupun lahan kering, hal ini juga disebabkan sebahagian besar masyarakat Tanah Datar bergantung pada sektor ini.
Guna meningkatkan produksi disektor pertanian dan meningkatkan pengetahuan serta wawasan petani dan launching sekolah lapangan yang diprakarsai Dinas Pertanian merupakan inovasi untuk melatih para petani agar lebih baik lagi, lebih sejahtera dan mampu memanfatkan lahan-lahan pertanian dengan baik.
“Para petani kita pantang menyerah, jika panen gagal terus belajar, terus mencoba dan dengan adanya sekolah lapangan ini diharapkan dapat membuka wawasan dan pengetahuan para perani kita,”ungkap Bupati dengan bangga melihat para petani yang didominasi emak-emak ini.
Bupati mengharapkan sekolah lapangan yang baru diikuti empat kecamatan, diharapkan petani lebih sejahtera serta menjadi petani yang produktif dan unggul.
Kepada petani emak-emak, Bupati berpesan untuk dapat memanfaatkan lahan-lahan yang ada maupun pekarangan untuk bercocok tanam, namun tetap tidak abai dengan tugas pokok dirumah.
“Kegiatan ini juga sekaitan dengan Program Unggulan (Progul) dibidang pertanian, sehingga dengan akan dapat menyokong percepatan pembangunan daerah di sektor pertanian,” ujarnya.
Terkait kelangkaan pupuk, disampaikan Bupati Eka Putra ini tidak hanya petani di Tanah Datar yang mengeluhkan namun sudah hampir merata di seluruh Indonesia, dari itu Ia berharap agar petani dapat memanfaatkan pupuk organik. (Mdtk)