14 Panti Asuhan di Tanah Datar Terima Bantuan APBD sebesar Rp 589.650.000, Ini Pesan Bupati

Spread the love

Tanahdatar,–14 Panti Asuhan di Kabupaten Tanah Datar terima Bantuan dari Bupati Tanah Datar Eka Putra sebesar rp sebesar Rp 589.650.000,

Bantuan  diserahkan Bupati kepada Pengurus Panti bersamaan dengan Pengukuhan Forum Komunikasi Pengurus Panti Asuhan (FKPPA) Periode 2022-2025 dan juga Dihadiri Kepala Baperlitbang Alfian Jamrah dan Sekretaris BKD Wina Martayeni. di Indo Jolito Batusangkar.

Sebelumnya Kepala Dinas Sosial PPPA Tanah Datar Afrizon mengatakan saat ini di Tanah Datar ada 14 panti asuhan yang tersebar di 14 kecamatan diantaranya 2 terakreditasi A, 9 terakreditasi B dan 3 masih terakreditasi C.

“Untuk memaksimalkan keberadaan panti bagi penghuninya telah dibuat kesepakatan seluruh panti diantaranya jika anak panti keluar dari panti minimal memiliki 5 kriteria pertama hafizh alquran minimal 1 jus, bagi laki-laki juga wajib pandai azan dan imam shalat berjamaah, ketiga laki-laki dan perempuan pandai ceramah atau pidato, keempat pandai memasak dan kelima pandai membaca do’a,

Pemberian bantuan yang diserahkan langsung oleh Bupati Eka Putra sebesar Rp 589.650.000,- dan juga satu-satunya di Tanah Datar Pemdanya yang masih mengalokasikan porsi APBD untuk panti asuhan yang dipergunakan untuk kebutuhan panti dan juga kebutuhan sekolah untuk anak-anak panti.

Bupati Eka Putra menyampaikan apresiasi atas pengukuhan Forum komunikasi Panti Asuhan di Tanah Datar dan pertama di Sumatera Barat, dibentuk Dinsos dan PPPA guna mengakomodir, mempermudah koordinasi, konsultasi, kerjasama dan kemandirian panti-panti asuhan yang ada di Tanah Datar

Bupati Eka Putra, juga memberikan motifasi untuk terus bersemangat tak perlu minder, rajin beribadah, membaca Alquran hingga hafizh Alquran, tekun belajar dan jangan sampai terpengaruh dengan efek buruk gadget atau smart phone karena akan dapat merusak akidah dan mental.

Kepada pengurus panti Bupati Eka Putra berpesan agar selalu mengedukasi anak-anak panti untuk selalu menjaga diri terutama yang perempuan dan menjaga adab dan etika serta menjunjung tinggi martabat kaum perempuan Minangkabau.

Kekhawatiran Bupati Eka Putra dengan kemajuan teknologi jika tidak dibendung atau difilter disampaikannya, akan berpengaruh bagi generasi penerus tak terkecuali itu juga akan terdampak terhadap penghuni panti.

“Sekolah saat ini mungkin berbeda dengan sekolah 3 atau 4 tahun yang lalu, handphone tidak diperbolehkan dibawa ke sekolah, sekarang diharuskan pakai handphone dari itu bagaimana pengurus panti memberikan pendampingan kepada anak-anak agar tidak salah dalam pemakaian dan juga pembatasan jam dalam pemakaian handphone

Bupati juga minta pengurus panti asuhan untuk mendukung program pemerintah daerah Satu Rumah Satu Hafizh/Hafizah dan ini juga tentu akan lebih terakomodir dengan telah dikukuhkannya FKPPA tersebut sehingga akan lebih mempermudah karena sudah ada wadah yang akan mempersatukan panti asuhan yang ada di Tanah Datar. (Mdtk)