Tanahdatar,— Richi Aprian SH MH Wakil Bupati Tanah dilantik dan dikukuhkan sebagai Ketua Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Kabupaten Tanah Datar masa bakti 2022-2026 oleh Ketua KORMI Sumatera Barat Aristo Munandar.
Pelantikan dan Pengukuhan Ketua dan Pengurus Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Kabupaten Tanah Datar dihadiri pengurus KORMI Sumbar, Forkopimda Tanah Datar, anggota DPRD, OPD, Ketua LKAAM Tanah Datar, Pimpinan BUMN dan BUMD dan undangan
Ketua KORMI Sumbar Aristo Munandar menyampaikan selamat kepada ketua dan segenap pengurus KORMI Tanah Datar dengan harapan KORMI Tanah Datar dapat mengembangkan dan menggali budaya yang telah ada sejak turun temurun sejak dahulu dahulunya.
“Saya melihat Tanah Datar sangat spesifik, pelantikan hari ini memang dilapangan terbuka tetapi kita mendapati berbagai olahraga tradisional. Hal ini menjadi menarik, karena ini memang Luhak nan Tuo dengan sejarahnya yang cukup panjang tentu banyak nilai-nilai budaya yang ada dan mungkin karena kemajuan zaman mulai tertinggal dan terabaikan,” ujar Aristo Munandar. Dengan dilantiknya KORMI Tanah Datar diharapkan ini akan kembali muncul dan menggeliat di tengah-tengah masyarakat.
“Saya yakin dengan komitmen ketua dan segenap pengurus KORMI Tanah Datar, olahraga tradisional di Tanah Datar akan kembali muncul. Inilah yang dibutuhkan bangsa, sebab budaya daerah akan memperkaya budaya-budaya tersebut,”
dan mampu menjaga soliditas, kekompakan dan mampu menjalin komunikasi dengan berbagai pihak, sehingga KORMI ini ada menjadi milik semua masyarakat Tanah Datar.
Wakil Bupati Richi Aprian mengatakan bahwa kehadiran KORMI berbeda dengan komite olahraga lainnya yang ada di Indonesia.
“KORMI ini lebih kepada bagaimana kami seluruh pengurus akan mengingatkan lagi kepada masyarakat, bahwa sebagai Luhak nan Tuo tentu banyak permainan-permainan tradisional dan juga olahraga tradisional yang sebenarnya bisa dimainkan oleh anak-anak kita sekarang. Ini salah satu harapan kami untuk mengalihkan, kalau kita memberhentikan semua anak-anak untuk bermain handphone sepertinya tidak mungkin, tapi bagaimana kita mengalihkan bahwa ada permainan-permainan tradisional yang kita sudah punya dan banyak sekali seperti tadi ada permainan cakbur, congklak, catur harimau, catur 18, catur 9 dan masih banyak lagi dan sebenarnya itu permainan-permainan zaman dulu yang kita miliki,” terang Richi Aprian.
KORMI Tanah Datar siap mensosialisasikan permainan-permainan ini kembali ke sekolah sekolah baik itu pada tingkat dasar dan sekolah menengah pertama.
“Jadi harapan kita mudah-mudahan ke depannya ada seolah-olah seperti olimpiade. Seperti Olimpiade main cakbur, dan Olimpiade permainan-permainan tradisional lainnya. Dengan harapan ini bisa menyalurkan semangat dan energi yang luar biasa dari anak-anak kita nantinya,”
“Tadi bahkan ada kejadian yang agak miris terkait dengan permainan cakbur, kami bertanya kepada beberapa orang anak mereka tidak ngerti. Namanya saja mereka juga tidak tahu, bagaimana mereka bisa memainkannya, padahal permainan-permainan ini adalah permainan yang dimainkan oleh orang tua mereka dulu, (mdtk)