Tanah Datar,—Ribuan warga Malalo hadiri prosesi tradisi bukak kapalo banda Nagari Guguak Kecamatan Batipuh Selatan dan pembukaan Langsung dilakukan Bupati Tanah Datar Eka Putra
Alek bukak kapalo banda tersebut Wakil Bupati Richi Aprian, Ketua DPRD Roni Mulyadi Dt. Bungsu, Anggota DPRD Tanah Datar, Bupati Masa Jabatan 2005-2015 M. Shadiq Pasadigoe, Bupati sisa masa jabatan 2020-2021 Zuldafri Darma, Kepala OPD, Forkopimda,Ketua TP PKK Ny. Lise Eka Putra, Ketua GOW Ny. Patty Richi Aprian, Ketua IKA DPRD Ny. Frida Wati Roni Mulyadi, Camat se-Tanah Datar, Wali Nagari se-Tanah Datar, tokoh masyarakat dan undangan lainnya.
Sebelum pembukaan ivent bukak kapalo banda ini yang ditandai dengan pukul bedug yang sudah berusia ratusan tahun itu serta peresmian pemakaian tangga masjid oleh Bupati Eka Putra, paginya Eka Putra juga hadir pada saat pemotongan kerbau atau tradisi mambantai kabau di nagari tersebut.
Bupati Tanah Datar Eka Putra, SE, MM terus menggenjot sektor pariwisata dengan berbagai inovasi dan kegiatan melalui jargon Program Unggulan (Progul) pada sektor pariwisata yaitunya, Satu Nagari Satu Event
Saya juga khusus mendatangkan secara khusus General Manager (GM) PT. Garuda Indonesia Raditya beserta rombongan untuk melihat langsung pesta rakyat yang mengangkat kekhasan daerah seperti adat istiadat, budaya, sejarah, pesona alam dan kuliner spesifik tersebut.
“Kali ini saya undang khusus Bapak Raditya, GM PT. Garuda Indonesia kesini dan tadi juga telah menikmati makan bersama yaitu nasi baka, dimana tujuannya adalah untuk meningkatkan kunjungan wisata ke Tanah Datar khususnya ke Malalo Tigo Jurai,
Atas nama Pemerintah Daerah, Bupati Eka Putra juga berikan apresiasi yang tinggi kepada masyarakat, perantau dan panitia pelaksana yang telah mengangkat tradisi yang sudah turun temurun ini ke dalam sebuah ivent bertajuk Festival Pesona Bukak Kapalo Banda tersebut.
Diawal launching progul satu nagari satu event ini banyak yang mencemooh bahkan dianggap membuang-buang anggaran, namun saat ini dirasakan manfaatnya. Berbagai tradisi yang unik diangkat kembali, dari itu Ia bertekat bahwa progul satu nagari satu event ini adalah ajang pelestarian kebudayaan, adat salingka nagari, menggali potensi nagari dan juga untuk tujuan wisata.
“Saat ini di Guguak Malalo jika dibandingkan dengan anggaran yang dikucurkan pemerintah daerah hanya Rp50 juta, maka jika dilihat partisipasi masyarakat saat ini mungkin mencapai Rp300 juta lebih, di booth-booth yang disediakan panitia juga ditampilkan berbagai keunikan dan pusaka-pusaka lama ditampilkan, itu sungguh luar biasa,
Wali Nagari Guguak Malalo Mulyadi menyampaikan upaya ke depan untuk terus memperbaiki dan menata kawasan wisata religi Nagari Guguak Malalo, karena masih banyak yang dibutuhkan seperti akses jalan dan sarana pendukung lainnya.
“Rencana kedepan aliran sungai yang ada di Nagari Guguak Malalo ini akan dijadikan sebagai destinasi wisata, dan itu juga butuh dukungan pemerintah daerah,”
Tokoh masyarakat Nagari Guguak Malalo yang juga Anggota DPRD Tanah Datar Herman Sugiarto jika progul pemerintah daerah satu nagari satu event berdampak baik bagi nagari hal ini terlihat dari antusiasnya masyarakat nagari berpartisipasi pada event tersebut.
“Nagari Guguak Malalo punya potensi yang bisa diangkat untuk destinasi wisata, ditambah lagi pesona Danau Singkarak yang menghiasi keindahan Nagari Guguak Malao,”
Kemudia. agenda besar juga akan digelar di Nagari Guguak Malalo yaitu malin macau dua atau paragliding tingkat nasional, troi seri lima dan itu didukung sepenuhnya oleh Pemerintah daerah.
Sementara itu Nofrizalcan Amalo menyampaikan sekilas tradisi bukak kapalo banda ini bahwa di Nagari Guguak Malalo terdapat 11 suku dan 3 (tiga) koto. Koto dimudiak, koto dan koto dihilia dan pada saat bukak kapalo banda ini semua suku akan berkumpul dan bersilaturrahmi.
“Semenjak sawah bapamatang, ladang bamintalak, rimbo bakiluang, urang tuo-tuo dulu menyepakati bukak kapalo banda atau membukakkan pintu air untuk mengaliri lahan pertanian atau sawah masing-masing dan itulah tradisi bukak kapalo banda (mdtk)