Tanah datar,— Pembangunan lapangan cindo mato Batusangkar butuh dana Rp 1 milyar lagi dan pengerjaan Pembangunan Lapangan cindo Mato yang dikerjakan oleh PT. Monodon Pilar Nusantara sudah diputuskan kontraknya karena tidak mampu menyelesaikan kontrak sesuai perjanjian. Dimana sampai saat ini baru mencapai 93,2% selesai
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumatra Barat (BPPWS) . Kusworo Darpito kepada Bupati Tanahdatar Eka Putra yang berkunjung kekantornya bersama Asisten Ekobang, Kadis Parpora. Kadis Pekerjaan Umum, Kadis Perkim LH, Kadis Koperindag, direktur PDAM Tirta Alami, Kabid yang terkait serta Kabag Hukum dan Kabag AP Setda Tanah Datar.
Bupati Tanahdatar Eka Putra kedatangan bersilaturahmi dengan(BPPWS) Sumatera barat Menanggapi isu, pertanyaan dan informasi berkembang di tengah masyarakat tentang kelanjutan pembangunan Lapangan Cindua Mato (LCM) Batusangkar, Bupati Tanah Datar Eka
Untuk memastikan kelanjutan berbagai pembangunan yang dilaksanakan di Tanah Datar yang menjadi wewenang BPPWS. “Sengaja kami berkunjung mencari informasi terutama untuk menjawab pertanyaan masyarakat Tanah Datar terhadap kelanjutan pembangunan Lapangan Cindua Mato,” Meskipun pembangunan LCM Batusangkar menjadi tanggungjawab BPPWS, namun tentu masyarakat bertanya kepada Pemerintah Kabupaten Tanah Datar. “Karena pertanyaan masyarakat itu, kewajiban kami untuk mencari jawaban agar masyarakat tahu dan mengerti yang sebenarnya,”
sesuai data awal yang diketahui, tambah Eka, proyek dengan dana Rp 12 Milyar dikerjakan PT. Monodon Pilar Nusantara sampai saat ini belum selesai atau mangkrak sehingga belum diserahkan kembali ke Pemerintah Kabupaten Tanah Datar.
“Melihat kondisi pengerjaan pembangunan dan tahun anggaran pelaksanaan telah berakhir, tentunya pihak BPPWS harus mengambil tindakan tegas, seperti memutus kontrak sampai mem-black list perusahaan ini
Eka berharap BPPWS di tahun anggaran 2022 ini bisa menyelesaikan sisa pembangunan LCM Batusangkar ini. “Tentunya, besar harapan kami LCM Batusangkar bisa diselesaikan di tahun ini, karena LCM merupakan kebanggaan masyarakat Tanah Datar, dan menjadi tempat berbagai kegiatan masyarakat seperti shalat lebaran, kegiatan olahraga sampai menjadi lokasi rekreasi keluarga,”. Kemudian juga menyampaikan terima kasih atas pelaksanaan pembangunan di Nagari Pariangan.
Sementara itu Kepala BPPWS Kusworo Darpito mengakui , terkait pembangunan LCM, pihaknya telah mengambil langkah tegas mengatasi permasalahan yang ada.
“Kita telah memutus kontrak rekanan karena tidak mampu menyelesaikan kontrak sesuai perjanjian. Dimana sampai saat ini baru mencapai 93,2% selesai,” . sisanya, sebut Kusworo, pihak BPPWS akan dilanjutkan di tahun 2022. “Kita akan lakukan beberapa langkah teknis dulu dalam beberapa waktu ke depan, selepas itu baru kita ajukan anggaran yang diperkirakan membutuhkan Rp1 Milyar lagi. Sekiranya disetujui, Insya Allah LCM di tahun 2022 ini selesai,” ini
tindaklanjutd keseriusan, tim BPPWS akan turun ke lapangan untuk meninjau lokasi pembangunan di Tanah Datar dibawah wewenang dan tanggungjawabnya, termasuk LCM. “Insya Allah, ditengah keterbatasan anggaran, BPPWS akan lakukan langkah maksimal, terutama dalam menyelesaikan pembangunan LCM,” sebut Kusworo.lagi (mdtk)