Nagari Galugua dan Koto Lamo Lima Puluh Kota Harus  Keluar Dari Ketertinggalan, Ini Kata Gubernur

Nagari Galugua dan Koto Lamo Lima Puluh Kota Harus Keluar Dari Ketertinggalan, Ini Kata Gubernur

Spread the love

Lima puluh kota, –Nagari Galugua dan Nagari Koto Lamo di Kabupaten Limapuluh Kota bisa keluar dari status ketertinggalan diminta Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi untuk bisa dicarikan solusi yang kongrit sehingga kedua nagari ini bisa berkembang, maju dan mandiri
Hal itu disampaikan
Buya Mahyeldi meminta kepada semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Provinsi dan Pemkab Limapuluh Kota dalam acara Singkronisasi dan Sinergitas Program dan Kegiatan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten dalam Percepatan Nagari Tertinggal di Kabupaten Limapuluh Kota, yang dilaksanakan langsung di Nagari Galugua yang dihadiri Kadis PMD Sumbar Amasrul, SH dan Kabid Pemerintahan Nagari dan Desa Desrianto Boy, S.Pd., M.Si., Kabid UEM dan KP Mahdianur, SE.MM., dan kasubag umkep Dinas PMD Sumbar Adi Pondra, S.Pd.

“Pertemuan singkronisasi dan sinergitas ini untuk menyamakan persepsi dan pandangan kita semua, apalagi dilaksanakan di Nagari Galugua maka saya pandang merupakan momen yang sangat strategis untuk untuk mencarikan solusi bagaimana Nagari Galugua ini keluar dari ketertinggalan,”

Tertinggalnya nagari disebabkan banyak faktor, antara lain sarana kesehatan dan tenaga medis yang tidak ada atau kurang memadai, jarak tempuh sarana pendidikan dari pusat nagari sangat jauh, jumlah pusat pelatihan dan kursus di nagari tidak ada, ruang terbuka untuk publik di desa tidak tersedia.

“Nagari akan tertnggal juga karena sarana air bersih di nagari kurang memadai, jalan nagari tidak bisa dilalui kendaraan bermotor roda empat, jauhnya akses penduduk terhadap akses perdagangan dan kurang tersedianya akses perbankan untuk masyarakat,” ujar Mahyeldi lagi.

Karena indikator-indikator di atas belum terpenuhi oleh Nagari Galugua dan Nagari Koto Lamo, maka kedua nagari ini dalam kategori tertinggal. “Ini harus menjadi perhatian kita bersama, baik OPD Provinsi maupun Pemkab Kabupaten Limapuluh Kota,” kata Gubernur Mahyeldi yang sengaja memboyong 28 OPD untuk bermalam di Nagari Galugua, sekaligus melakukan penyembelihan hewan kurban dalam merayakan Idul Adha 1443 H.

Kadis PMD Sumbar Amasrul, SH mengatakan, bahwa Dinas PMD merupakan OPD yang terdepan dalam program penanganan nagari tertinggal ini. Namun tentu dalam pelaksanaannya harus ada sinergitas dengan OPD lain di provinsi dan Pemkab Limapuluh Kota.

“Karena itu, kami akan menyusun langkah-langkah kedepannya bersama OPD teknis sehingga sinergitas itu terwujud dan Nagari Galugua dan Nagari Koto Lamo dapat terbebas dari ketertinggalan (tafa)