Tanah Datar—Bupati Tanah Datar Eka Putra hadiri Prosesi Tradisi Alek kapalo banda jorong Pancuran Tujuh Nagari Batipuah Baruah Kecamatan Batipuh
Tradisi Alek kapalo banda juga dihadiri Ketua DPRD Tanah Datar H Roni Mulyadi Dt Bungsu Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat, Kepala Dinas PMDPPKB Novendril, Plt. Kepala Dinas Pertanian Sri Mulyani, Kabag Pokopim Dedi Tri Widono, Camat Batipuh Khairunnas beserta Forkompimca, Kepala Bidang Pariwisata Efrison disamping Wali Nagari Gunung Rajo, KAN, BPRN, angku-angku, niniak mamak, Bundo Kanduang, tokoh masyarakat, tokoh pemuda serta undangan lainnya.
Bupati Tanah Datar Eka Putra menyampaikan ucapan terimakasih atas terlaksananya kegiatan ini, dan merupakan salah satu tradisi budaya masyarakat yang menggambarkan kebersamaan dan kekompakan masyarakat yang saat ini sudah jarang ditemukan.
Bupati Eka Putra juga berharap kegiatan seperti ini terus dilestarikan sebagai kearifan lokal. “Mudah-mudahan ini bisa terus kita pertahankan, sehingga menjadi contoh bagi 300 lebih jorong lainnya yang ada di Tanah Datar. Yakinlah pemerintah bersama DPRD akan selalu ada dan siap membantu semaksimal mungkin,” ujar Eka Putra
Eka Putra juga menyampaikan informasi terkait dengan program unggulan pemerintah Kabupaten Tanah Datar yang semuanya ditujukan untuk menyejahterakan masyarakat.
Ketua DPRD Tanah Datar Roni Mulyadi Dt Bungsu sepakat dengan apa yang disampaikan oleh Bupati. Dia mengatakan, tradisi seperti ini perlu untuk terus dipertahankan dan pihaknya sebagai wakil rakyat selalu mendukung apapun yang diminta oleh masyarakat.
Wali Nagari Batipuh Baruah Mulyadi BJ mengharapkan tradisi alek kapalo banda masyarakat jorong Pincuran Tujuh ini bisa dijadikan sebagai event daerah dan pihaknya siap berkoordinasi menerima arahan dari pemda terkait tata cara pelaksanaannya.
Tokoh masyarakat C Dt. Mudo, menjelaskan bahwa alek kapalo banda ini merupakan tradisi yang turun dari mamak ke kamanakan. “Ini sebuah nazar yang harus kami lakukan,”bahwa tradisi yang dilaksanakan setiap tahunnya oleh masyarakat jorong Pincuran Tujuh ini
adalah syukuran masyarakat di jorong Pincuran Tujuh dan merupakan salah satu tradisi yang sudah turun temurun sejak seratusan tahun yang lalu hingga saat ini masih tetap dilakukan oleh masyarakat setempat, ibaratnya tradisi ini tidak pernah luntur seiring berjalannya waktu (Mdtk)