Bupati Tanah Datar Tanda Tangani Perjanjian Kerjasama Dengan Walikota Sawahlunto

Bupati Tanah Datar Tanda Tangani Perjanjian Kerjasama Dengan Walikota Sawahlunto

Spread the love

Sawahlunto, –Bupati Tanah Datar Eka Putra tanda tangani Perjanjian Kerjasama tentang Pendampingan pengembangan Budidaya dan Pemasaran Komoditi Pangan dan Perikanan dengan  Walikota Sawahlunto Deri Asta  di ruang rapat Walikota.

Penandangan kerjasama itu  dihadiri Wakil Walikota Sawahlunto Zohirin Sayuti, Sekretaris Daerah Ambun Kadri, Asisten dan kepada Dinas serta Kabag di Pemerintahan Kota Sawahlunto.

Sedangkan Bupati Tanah Datar  didampingi Asisten I Elizar, Asisten II Abdul Hakim, Kepala Bapeda dan Litbang Alfian Jamrah, Kadis Kominfo Yusrizal, Kadis Pertanian Sri Mulyani, Kadis Pangan dan Perikanan Suhermen, Kabag Prokopim Dedi Tri Widono dan lainnya.

Bupati Eka Putra menyampaikan, kerjasama antar daerah bertetangga merupakan sebuah langkah usaha bersama antar daerah untuk urusan pemerintahan menjadi kewenangan daerah, yang dilaksanakan berkesinambungan serta bermanfaat bagi kedua daerah.

“Terima kasih kami sampaikan kepada Pemerintah Kota Sawahlunto atas terjalinnya kesepakatan bersama ini. Harapannya Nota Kesepakatan dapat saling mengembangkan potensi daerah untuk meningkatkan kesejahteraan kedua daerah,”

Tanah Datar yang terdiri dari 14 Kecamatan 75 Nagari dengan 395 jorong dengan penduduk 374.543 jiwa, 70 persen bekerja pada sektor pertanian.

“Sebanyak 70 persen bergerak di sektor pertanian tersebut dalam artian luas, yakni tanaman pangan, perkebunan, perikanan dan peternakan. Alhamdulillah, Tanah Datar juga dianugerahi kekayaan dengan keindahan alam dan kekayaan adat budaya untuk menggaet wisatawan berkunjung ke Tanah Datar,” ungkapnya.

Bupati Eka Putra menambahkan, sektor pertanian adalah sektor andalan Tanah Datar didalam menangani inflasi daerah dengan memanfaatkan potensi di sektor pertanian, yaitu peningkatan produksi dan hilirisasi bawang merah dan cabe merah membawa Tanah Datar menjadi TPID berprestasi wilayah Sumatera tahun 2021 di ajang TPID award 2022 beberapa waktu lalu.

“Tanah Datar merupakan daerah penghasil beras, cabe merah, bawang merah, tomat, dan telur. Komoditas ini memiliki potensi untuk dikerjasamakan oleh kedua daerah. Dan, tentunya dengan keberhasilan Kota Sawahlunto menjadi kota terbaik menangani masalah kemiskinan juga menjadi hal lainnya yang bisa di contoh oleh Tanah Datar,” sampainya.

Dikatakan Bupati lagi, dalam mencapai masyarakat yang lebih sejahtera, Pemerintah Daerah telah meluncurkan 10 Program Unggulan, 4 diantaranya disektor pertanian.

“Ada empat Progul bidang pertanian, yakni mengefisienkan biaya produksi pertanian melalui bantuan pembajakan sawah gratis, meningkatkan kuota asuransi tani, asuransi ternak dan pupuk bersubsidi, dan perbaikan irigasi. Sehingga diharapkan kesejahteraan para petani di Tanah Datar bisa semakin meningkat,” ungkapnya.

Terakhir Bupati Eka Putra berharap kepada Dinas terkait untuk segera menindaklanjuti Perjanjian Kerjasama ini dengan sebaik-baiknya, sehingga mampu memberikan manfaat kepada kedua daerah.

“Saya harap MoU dan kerjasama ini tidak hanya kegiatan seremonial belaka, namun segera ditindaklanjuti dengan tindakan nyata, sehingga bisa memberikan manfaat bagi kita semua,”

Walikota Sawahlunto Deri Asta menyampaikan terima kasih dan apresiasi terhadap Mou dan Perjanjian Kerjasama antar dua daerah.

“Sebagai daerah tambang, tentunya Kota Sawahlunto memiliki keterbatasan dalam bidang pertanian, dan memang selama ini kebutuhan memang didatangkan dari daerah tetangga termasuk Tanah Datar. Tentunya dengan kerjasama ini, ke depan semakin memudahkan dan memberikan manfaat semakin baik kepada kedua daerah,”

Wako Deri Asta menyampaikan, untuk keberhasilan potensi wisata harus ada kerjasama antara beberapa daerah agar potensi ini bisa lebih dimaksimalkan.

“Potensi wisata di Kota Sawahlunto cukup banyak, begitu juga Tanah Datar, namun kendala saat ini adalah akses jalan yang menghubungkan kedua daerah ini tidak mendukung atau banyak yang rusak, sehingga para wisatawan yang berkunjung ke Sawahlunto enggan ke Tanah Datar, dan begitu sebaliknya. Inilah salah satu hal yang bisa kita kerjasamakan ke depan sebagai usaha memajukan bidang pariwisata kedua daerah, (Mdtk)