Bupati Tanah Datar Berkeinginan Museum Bundo Kanduang Berdiri di Tanah Datar

Spread the love

Tanah datar, —Bupati Tanah Datar Eka Putra berharap kongres Bundo Kanduang yang baru pertama dilaksanakan memberikan sesuatu produk yang bisa ditinggalkan di Tanah Datar dan segera didirikan Museum Bundo Kanduang

Dan kami Tanah Datar sebagai Luhak Nan Tuo siap mendukung pendirian Museum itu di Tanah Datar,” ujar Eka Putra dalam sekapur sirihnya waktu pembukaan Kongres Bundo Kanduang se Dunia yang dibuka oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat Audi Joinaldy dihalaman Istana pagaruyung

Pembukaan kongres itu juga dihadiri Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian bersama istri, anggota DPRD Provinsi Sumbar, Wakil Bupati Agam dan perwakilan Bupati/Walikota se Sumbar, ketua DPRD Tanah Datar bersama istri, yang Daulat Dipertuan Agung Rajo Alam Pagaruyung Sutan Muhamad Farid Thaib, Forkopimda Tanah Datar beserta istri, Sekda Tanah Datar bersama OPD, Ketua LKAAM Tanah Datar, penasehat Bundo Kanduang se Sumbar dan seluruh tamu undangan lainnya.

menurut Bupati Museum Bundo Kanduang sebagai bentuk wadah pembelajaran bagi generasi tentang peranan Bundo Kanduang dalam tatanan adat Minangkabau. Bundo kanduang tidaklah sama dengan perempuan pada umumnya, inilah tugas kita bersama menjaga generasi-generasi kita apalagi di zaman yang semakin canggih, zaman digital ini

Wagub Audi Joinaldy menyebutkan Pemerintah provinsi Sumatera Barat sangat mengapresiasi Kabupaten Tanah Datar yang telah melaksanakan berbagai kegiatan bertaraf nasional.

“Tanah Datar termasuk Kabupaten yang paling progresif di Sumatera Barat, Kabupaten ini berhasil membawa nama baik Sumatera Barat di berbagai bidang diantaranya di bidang pariwisata kemarin salah satu Nagari di Kabupaten Tanah Datar terpilih sebagai juara pertama pada ADWI tahun 2022 yakni Nagari Pariangan Nagari terindah dunia, Tanah Datar juga berhasil meraih penghargaan sebagai Kabupaten dengan inflasi terendah se pulau Sumatra, Tanah Datar juga merupakan kabupaten yang PAD nya tertinggi di Sumatera Barat setelah kota Padang,” sampainya.

Perkumpulan Bundo Kanduang di Indonesia adanya cuma di Sumatera Barat, karena di Minangkabau memakai sistem kekerabatan dari garis keturunan ibu. Artinya orang minangkabau sudah mengikuti ajaran Islam yang mana kita harus memuliakan seorang ibu.

“Hal ini menjadi sesuatu yang unik dan sangat luar biasa, tidak banyak suku bangsa di dunia yang punya garis keturunan dari ibu, tentunya keistimewaan ini harus dijaga dan dipertahankan,” .
Dengan adanya perhimpunan perkumpulan Bundo kandung dan perwakilan di berbagai provinsi, menjadi salah satu cara untuk memperkenalkan adat budaya, adat, kuliner, pariwisata Sumatera Barat ke saudara-saudara kita yang lain di seluruh Indonesia

“Saya sepakat dengan Pak Bupati semoga kongres menghasilkan sesuatu yang produktif untuk diwariskan ke anak cucu kita, karena zaman era digital yang penuh informasi Tanpa Batas, kita sebagai orang tua terkadang susah untuk mengawasi anak kemenakan kita untuk membatasi mana yang baik dan layak diterima dan mana informasi yang kiranya belum layak diterima oleh anak-anak kita. Dari itu bagaimana Bunda Kanduang bisa mengikuti juga perubahan zaman, Bundo kandung harus bisa beradaptasi dengan perubahan zaman yang ada tanpa meninggalkan adat budaya istiadat Kita sebagai orang Minang orang Sumatera Barat,” terangnya.

Wagub juga minta kepada Bundo Kanduang agar poin-poin kongres yang dihasilkan nanti juga disampaikan kepada Pemprov serta pemerintah Kabupaten/Kota se Sumatera Barat agar bisa di sinergikan dan di kolaborasikan serta diimplementasikan ke dalam program pemerintah.

“Mari kita saling memperkuat persatuan kesatuan antar elemen yang ada di Minangkabau, rangkul bundo kanduang, alim ulama, cadiak pandai, generasi muda ini semata-mata agar Sumatera Barat semakin maju ke depannya (Mdtk)