Jakarta, Perantau Padang Ganting yang tergabung dalam Padang Gantiang Sakato (PGS) Jabodetabek minta kepada pemerintah kabupaten Tanah Datar untuk mengembalikan ikon nagari tersebut yang terkenal dengan jeruk nipis atau Limau Kapeh.
Ketua PGS Jabodetabek Yasrizal dan pengurus saat silaturrahmi dengan Wakil Bupati Richi Aprian di Jakarta, Sabtu (13/8).
Menurut Yasrizal Padang Ganting sudah dikenal sebagai nagari penghasil limau kapeh, dimana limau kapeh sangat cocok di kembangkan di nagari tersebut, dan memilki potensi yang besar untuk dipasarkan sampai ke luar daerah.
“Tanaman limau kapeh sangat banyak di Padang Ganting dan itu memiliki potensi yang menjanjikan untuk dikembangkan kembali, apalagi dari dulunya Nagari Padang Ganting dikenal sebagai penghasil limau kapeh dan itu sudah diakui semua orang kualitasnya,”
sampai saat ini pedagang dan cafe di Jakarta masih banyak yang membutuhkan limau kapeh, itupun mengharapkan yang berasal dari Sumatera Barat khususnya Padang Ganting karena kualitasnya.
Kami dari Rantau berharap kepada dinas terkait untuk membantu mengedukasi kembali kepada masyarakat dengan melakukan pendampingan kepada petani perkebunan untuk menanam dan merawat kembali limau kapeh yang mereka miliki.
Perantau siap untuk membantu pemerintah daerah dalam menyuksekan program unggulan dan pembangunan di daerah.
Sementara itu, Wabup Richi Aprian menyambut baik keinginan dari perantau Padang Ganting yang memikirkan nasib petani perkebunan limau kapeh yang dulunya merupakan ikon nagari.
“Terimakasih atas bantuan pemikiran dunsanak perantau untuk mendukung perekonomian saudara di kampung melalui potensi nagari,” ucap Wabup Richi didampingi istri Ny. Patty Richi Aprian.
Wabup Richi menginformasikan kondisi Tanah Datar selama kepemimpinannya bersama Bupati Eka Putra yang saat ini tengah berupaya merealisasikan 10 program unggulan yang tertuang di RPJMD.
“Kita bersama Bupati Tanah Datar Eka Putra dari rantau bertekad membangun daerah yang sangat dicintai ini. Banyak yang akan kita kerjakan demi mewujudkan daerah Tanah Datar madani berlandaskan adat basandi syara’, syara’ basandi kitabullah. Untuk itu, dukungan seluruh pihak termasuk perantau sangat dibutuhkan demi percepatannya,
Pemerintah Tanah Datar sangat terbuka bagi perantau yang ingin berinvestasi di kampung halaman, “Kami (pemerintah daerah) membuka pintu selebar-lebarnya untuk investor yang mau berinvestasi di Tanah Datar.(mdtk)