Solok,–Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi ansharullah mengakui Sulit Air Sepakat (SAS) salah satunya. Organisasi perantau asal Nagari Sulik Aia, Kecamatan X Koto Diatas, Kabupaten Solok yang telah mampu menjadi mitra strategis pemerintah.
Buktinya, selama pandemi, ketika sebagian besar daerah mengalami krisis, para perantau Nagari Sulik Aia mampu menuntaskan pembangunan di kampung halaman, diantaranya dua masjid besar, dan lima jembatan.
Hal ini disampaikan Gubernur, waktu membuka secara resmi Musyawarah Besar (Mubes) SAS ke-23 dan Konferensi Ikatan Pemuda Pelajar Sulit Air (IPPSA) ke-32, di Lapangan Bola Koto Tuo, Nagari Sulik Aia,
Pembukaan ditandai dengan pemukulan indang oleh gubernur dan penampilan tari masal pulang basamo “Babaliak ka Ranah Minang” yang dipersembahkan oleh IPPSA dab pembukaan Mubes, Suwirpen Suib, Wakil Ketua DPRD Sumbar sekaligus Ketua Solok Saiyo
Anggota DPRD Kabupaten Solok, Nosa Ekananda, Wakil Walikota Solok, Ramadhani Kirana Putra, Kapolres Solok
pejabat Pemprov Sumbar, yakni Kepala Bappeda Medi Iswabdi, Kepala DPMD Amasrul,
Menurut gubernur, Pemprov Sumbar menyambut baik Mubes SAS dan pulang basamo perantau asal Sulik Aia. Potensi ranah dan rantau ini harus terus dijaga karena sangat berperan besar untuk pembangunan daerah.
Mubes Pemilihan Ketua Umum SAS periode 2022-2026 Gubernur menghimbau masyarakat Sulik Aia segera melakukan konsolidasi, membangun komunikasi, merajut kekompakan dan kebersamaan.
“Ranah Minang suka persatuan dan kesatuan. Sejarah sudah membuktikan bahwa pemersatu bangsa ini adalah tokoh-tokoh asal Minangkabau. Bahkan dirantau, tak pernah ada kampung Minang,” ujar gubernur.
“Semangat ini harus menjadi motivasi. Masyarakat Sulik Aia tetaplah jadi yang terdepan menjadi pemersatu di republik ini. Jangan berpecah belah dan termakan hasutan berbagai pihak yang tidak ingin kita bersatu. Semoga mubes ini menghadirkan semangat persatuan,”
Ketua Umum DPP SAS Syamsudin berharap segenap pengurus tetap penuh semangat membangun dan membesarkan organisasi yang telah mendunia dengan cabangnya berada di banyak negara di mancanegara.
“Organisasi ini tidak boleh mati, jangan pernah lelah membangun organisasi. Jabatan ini ladang amal dan ibadah bagi saya, sebab tidak ada gajinya. Kami juga sangat mengapresiasi kehadiran gubernur bersama-sama kita, menambah motivasi semangat kesuksesan orang Minangkabau untuk terus tumbuh,” kata Syamsudin.(MA)