Tanahdatar,—Luar Biasa. PGRI Kabupaten Tanahdatar berhasil juara umum dalam lomba PGRI se-Sumatera Barat dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke 76 se-Sumatera Barat di Kota Padang Panjang
Ketua PGRI Tanahdatar Drs. Edial Yuspita, MM didampingi Sekretaris PGRI Tanahdatar Azrianto Sag dan sebelumnya trophy juara umum diterima wakil Ketua PGRI Tanahdatar Suparman Sag dari Walikota Padang Panjang Fadly Amran Dt Panduko Malano
Dalam kejuaraan tersebut, Kabupaten Tanah Datar memboyong tiga Juara I dan satu Juara III. Diantaranya, Juara I Solo Song Putri atas nama Meriyen Sagita Juara I Bola Voli Putri dan Juara I Bulutangkis Beregu Putra serta Juara III MTQ Putri dari enam cabang perlombaan yang diadakan masing masing Solo Song Putra, Solo Song Putri, MTQ Putra, MTQ Putri, Bola Voli Putri, dan Bulutangkis Beregu Putra.
Keberhasilan itu juga tidak terlepas atas motivasi dan dukungan langsung dari Bupati Tanahdatar Eka Putra yang langsung melepas keberangkatan Kontingen PGRI untuk mengikuti kejuaraan HUT PGRI tersebut dan juga meminta kepada anggota PGRI untuk terus meningkatkan prestasi guru sebagai ajang untuk meningkatkan solidaritas para guru dan sisi lainnya juga akan ikut memotivasi anak dalam berbagai perlombaan dan jika guru bisa beprestasi dan tentu anak anak didiknya akan termotivasi untuk mengikuti prestasi prestasi gurunya dan bangkit guruku, Maju Negeriku, Indonesia Tangguh dan Indonesia Tumbuh ujar Bupati kepada timnya
Disamping dukungan dan semangat guru guru dan pengurus PGRI sendiri dalam rangka memeriahkan HUT PGRI dan Hari Guru karena itu, PGRI sebagai organisasi profesi juga ditantang agar mampu menggerakan guru, pendidik, dan tenaga kependidikan memberikan andil tidak hanya dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah, tetapi lebih dari itu harus merasa terpanggil untuk ikut melahirkan berbagai gagasan dan tindakan inovatif sehingga melalui kegiatan yang kita ikuti tersebut juga kita jadikan sebagai ajang silaturahmi,memupuk rasa sportifitas dan kebersamaan dan momen silaturahim, juga dapat menjadi wahana dialog untuk menyatupadukan pikiran dan semangat dalam pembangunan di bidang pendidikan. Oleh karena itu, seorang guru, dimanapun mereka berada, harus tampil prima secara fisik dan non-fisik (mdtk)