Sawahlunto,– Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Sawahlunto Yerison Buchari mengakui pada tahun 2020 IPM Sawahlunto yakni 72,64 kemudian naik pada 2021 menjadi 72,88 dan angka pengangguran turun dari 8, 2 persen pada tahun 2020 menjadi 6,38 persen
Hal itu dipaparkan Yefrison kepada walikota Sawahlunto Deri Asta waktu melakukan pertemuan dengan Walikota Sawah Lunto Deri Asta yang juga dihadiri Wakil Walikota Sawahlunto, Zohirin Sayuti Sekda Sawahlunto Dr.dr. Ambun Kadri Asisten dan Kepala OPD di ruang rapat Kantor Balai Kota
Untuk angka Harapan hidup saat lahir pada tahun 2021 yakni 70,10 tahun. Dan rata-rata lama sekolah itu 10,32 tahun, kalau harapan lama sekolah yaitu 13,18 tahun,” ujar Yerison merinci. Untuk Pengeluaran per kapita per tahun, dikatakan dia pada 2021 adalah Rp10.195.000,- dan untuk IPM Sawahlunto terus mengalami kenaikan sejak 2018.
Terbukti jika “Pada 2018 IPM Sawahlunto itu 71,72. Tahun di 2019 naik 72,39, di 2020 baik lagi menjadi 72,64 dan sekarang di 2021 naik sampai 72,88, sedangkan angka pengangguran di Sawahlunto pada 2021 mengalami penurunan, yaitu 6,38 persen pada 2021 ini turun dari 8,2 persen pada 2020.
Walikota Sawahlunto Deri Asta menyampaikan terima kasih kepada Kepala BPS Tanahdatar beserta jajaran yang telah melakukan survey di Sawalunto dan survey yang dilakukan itu juga akan menjadi acuan bagi Pemko Sawahlunto untuk mengambil kebijakan karena naiknya IPM dan turunnya angka pengangguran ini menjadi cerminan bahwa kinerja Pemkot Sawahlunto dalam membangun kota dan melayani masyarakat berada dalam jalur yang baik dan benar. “Artinya komitmen dan kinerja selama ini sesuai tujuannya untuk membangun kota dan mensejahterakan masyarakat itu mulai tercapai. Ke depan adalah bagaimana dapat mempertahankan dan meningkatkan ini,” (ML)