Tanah Datar,- Luar Biasa, Bupati Tanah Datar Eka Putra, SE, MM dianugerahi penghargaan Best Leader Of The Year tahun 2023 kategori Pelestarian Budaya Nagari dari Padang TV.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua KPID Sumatera Barat kepada Bupati Eka Putra, dalam acara puncak Hari Ulang Tahun Padang TV yang ke 16 di Truntum Hotel Padang jumat malam (3/3)
Selain Bupati Tanah Datar, 15 orang tokoh Sumatera Barat lainnya juga memperoleh penghargaan dengan kategori yang berbeda-beda.
Acara tersebut juga hadir Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Barat, anggota DPR RI dan DPD RI, Forkopimda Provinsi Sumbar, Bupati se-Sumbar, Kepala BUMN dan BUMD se Sumatera Barat dan undangan lainnya
General Manager (GM) Padang TV menyebutkan pada malam puncak perayaan Padang TV ke 16 tahun 2023 ini diserahkan penghargaan Best Leader of The Year dengan 16 kategori untuk 16 tokoh di Sumatera Barat, salah satunya diberikan kepada Bupati Tanah Datar Eka Putra yang dinilai giat melakukan pelestarian budaya dengan Program Unggulan satu Nagari Satu Event dan Satu Rumah Satu Hafizh/Hafizah di Kabupaten Tanah Datar.
“Atas komitmen Kepala Daerah untuk melestarikan budaya di nagari, Padang TV memberikan penghargaan kepada Bupati Tanah Datar Eka Putra sebagai Best Leader of The Year 2023 dengan kategori Pelestarian Kebudayaan Nagari,”
Bupati Eka Putra menyampaikan ucapan terima kasih untuk semua ASN di Tanah Datar, para Wali Nagari, angku-angku niniak mamak, ketua KAN, bundo kanduang, pemuda, dan untuk seluruh masyarakat Tanah Datar. Ucapan serupa juga ditujukan kepada awak media, khususnya Padang TV yang selalu mensupport kami dalam memimpin Tanah Datar.
“Penghargaan ini Saya persembahkan untuk seluruh ASN dan masyarakat Tanah Datar yang senantiasa mensupport dan mendoakan
Tanah Datar merupakan pusek jalo pumpunan ikan, pusat kebudayaan Minangkabau. sehingga dijuluki Luhak nan Tuo.
“Ketika kami pulang kampung, berkeliling nagari untuk menjaring aspirasi, melihat kondisi riil nagari, kami melihat banyak kebudayaan asli di nagari-nagari, kesenian, adat salingka nagari yang tidak diketahui lagi oleh generasi muda. Banyak anak nagari yang tidak tahu lagi prosesi adat. Mulai dari prosesi turun mandi, prosesi melamar, prosesi manjapuik dan mengantar marapulai, sambah manyambah adat, tarian khas nagari, sanggar khas nagari, alat musik khas nagari, bahkan kuliner khas nagari masing-masing. Randai nagari, sanggar nagari, grup kesenian yang ada di nagari tidak memiliki wadah untuk menunjukkan kebolehannya,”
Berangkat dari hal tersebut maka diluncurkan program satu nagari satu event. dengan adanya event di nagari, adanya festival-festival kebudayaan ini diharapkan akan menjadi wadah pelestarian kebudayaan, pelestarian alam, pengenalan kuliner khas nagari, ajang promosi produk UMKM nagari.
Event juga menjadi ajang konsolidasi kebudayaan di nagari-nagari di Tanah Datar. Para kaum ninik mamak bersatu dengan kaum muda di nagari mempersiapkan acara yang sesuai dengan adat salingka nagari masing-masing. Para bundo kanduang, ibu-ibu PKK, puti bungsu, pemerintahan nagari, dan semua elemen di nagari bersatu menyukseskan acara ini.
Melalui event ini, tambahnya, anak-anak muda nagari yang memiliki keterampilan design grafis, fotografi, video, konten kreator, seni, silek, musik, memiliki wadah untuk unjuk kebolehan, melatih percaya diri, belajar mengatasi persoalan-persoalan yang ada dalam dalmenyelenggarakan event.(mdtk)