Kuliyah di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Muhammadiyah
Disela waktu senggang Saya diajak oleh rekan wartawan untuk meliput sidang pengadilan di Negeri Padang Panjang sekaligus untuk meliput beritanya terutama berita yang berkaitan dengan berita Kriminal
Karena sering meliput ini timbul keinginan untuk kuliyah di Bukittinggi apalagi jam kuliyah sore hari dan jam kerja dikantoe waktu itu sampai jam 14.00 wib
Alhamdulilah keinginan Saya terwujud dan ada sedikit kebanggaan Saya karena Saya bisa kuliyah dengan Biaya sendiri apalagi baru satu tahun tamat di SMAN 1 di Kota Padang Panjang
Jika dibandingkan dengan kawan seusai Saya mereka bisa melanjutkan pendidikan setelah tamat SMAN di Perguruan Tinggi Negeri Maupun Perguruan Tinggi Swasta. Meski sebelumnya Saya juga mencoba tes Perguruan Tinggi Negeri Di UNAND Padang dan IKIP Padang namun tidak lulus dan kemudian Saya ikut Perguruan Tinggi Swasta yaitu sekolah AKBP dan sekolah itu sangat terkena waktu itu dan lulus. Tapi ketika keinginan Saya kuliyah sampaikan kepada orang tua Saya
Namun dia tidak Saya setuju kuliyah di Padang dan biaya sangat besar dan lagi pula Saya punya adik adik nantinya yang perlu biaya dan itu alasan orang tua dan Saya juga memahami kondisi orang tua Saya waktu itu karena bapak Saya punya dua istri dan punya anak 9 orang dan orang tua Saya Istri pertamanya dan memiliki 6 orang anak dan Saya keempat dari 6 bersaudara yaitu Gusti Abra, Dasmidar, Fatmawati, Yasmaida dan Elfi Nafra
Waktu mau kuliyah tersebut belum ada yang bekerja kecuali kakak Saya nomor dua Dasmidar sebagai Guru SD di Padang Panjang dan dibawah Saya ada dua orang adik lagi dan istri kedua Bapak punya anak tiga orang dan umurnya masih dibawah Saya yaitu Syafrizon, Syafrison dan Yanti
Sehingga akhirnya Saya tidak jadi ikut kuliyah dan tetap tinggal Di rumah orang tua Saya di Padang Panjang namun Saya juga tidak menyerah begitu saja dan Saya ikut latihan mengetik dan dulunya jika kita masuk kerja harus punya keahlian mengetuk
Berbagai usaha juga sudah Saya lakukan untuk mengajukan untuk masuk kerja dengan memasukan lamaran bekerja dan berapa kali test untuk jadi PNS waktu itu tapi belum berhasil dan barulah pada bulan November 1980 Saya diterima bekerja di BKKBN namun menjelang panggilan bekerja itulah saya tulisan Saya bisa di Koran Harian Semangat dan berbagai tulisan dan puisi Saya buat di singgalang dan Juga harian haluan bisa keluar dan Profesi itu Saya geluti terus dan itulah yang membantu biaya tambahan untuk kuliyah sehingga bisa meraih Gelar Sarjana Hukum.