Kepala BKMG RI Mengakui Tercatat 124 kali Gempa Susulan di Pasaman Barat Yang Bersumber Dari Daratan

Spread the love

Pasbar, — Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengakui terjadi gempa susulan 124 kali terjadi di Pasbar namun yang terasa kuat hanya 6 kali dan kekuatan nya semakin melemah.

    Begitu juga dengan potensi patahan di bebatuan semakin melemah, artinya kondisi semakin stabil

Hal itu diungkapkan kepala BMKG Di Dwikorita Karnawati waktu melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Pasaman Barat.

Dalam Kunjungan tersebut Dwikorita Karnawati didampingi Stakeholder Terkait lainnya dalam kegiatan Sosialisasi masalah Gempa Pasaman Barat memaparkan terkait kondisi Gunung Talamau dan sekitarnya sesuai dengan data BMKG.

Menurutnya empa yang terpusat di dasar laut dan gempa yang berasal dari daratan memang berbeda. Jika gempa dari dasar laut memang tidak terasa namun, efek nya sangat besar seperti tsunami dan patahan Sumatera.,Dan  gempa yang terjadi di Kabupaten Pasaman Barat memang bersumber dari daratan. Yang ditakuti terjadinya patahan Sumatera yang melintas di Pasaman Barat. Seperti segmen Sianok, segmen Angola.

“Pusatnya dangkal kalau gempa di darat ini. Namun resikonya cukup tinggi, sehingga banyak rumah masyarakat yang roboh, apalagi bangunan rumah masyarakat tidak sesuai dengan daerah rawan gempa”

Pihaknya akan melakukan survei lebih lanjut terkait dengan dampak gempa. Sesuai dengan kajian keilmuan BMKG, karena ilmu manusia.

B jika masyarakat ingin kembali ke rumah yang rumah tidak rusak sudah bisa. Namun, perlu menjadi perhatian semua pihak adalah kondisi cuaca. Karena ditakutkan banyaknya masyarakat di tenda akan menambah pandemi Covid-19.

Vvv”Yang perlu di waspadai setelah gempa ini adalah potensi longsor yang materialnya tersapu oleh air hujan yang masih teronggok di lereng gunung. Jika di guyur hujan akan mengikuti aliran sungai, jika aliran sungai itu tersumbat maka akan mencari tempat aliran lain. Takutnya air akan mengalir di pemukiman rumah warga ujarnya lagi