Tanahdatar –Ilham Mustafa, M.A. kader Muhammadiyah asal Tanah Datar yang juga dosen Ilmu Hadis pada Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi, mendapat kehormatan untuk menjadi salah satu peserta dan pemapar naskah dalam Halaqah Tafsir At-Tanwir Muhammadiyah ke-10.
Kegiatan bergengsi yang diselenggarakan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini akan berlangsung pada 25–26 Oktober 2025 di Gedoeng Moehammadijah, Jalan K.H.A. Dahlan 103, Yogyakarta
Halaqah ini merupakan forum akademik tingkat nasional untuk mendiskusikan dan menyempurnakan naskah Tafsir At-Tanwir Muhammadiyah, tafsir resmi yang menjadi rujukan gerakan Islam berkemajuan.
Dalam agenda tersebut,
Ilham Mustafa dijadwalkan mempresentasikan hasil kajiannya terhadap Surah Fushshilat ayat 41–48 dengan tema “Pencerahan Melalui Rasionalitas: Terbuktinya Kebenaran Al-Qur’an.”
Melalui makalahnya, ia menyoroti relevansi rasionalitas beragama dalam memperkuat pemahaman dan praksis keislaman di era modern.
Menurut surat undangan resmi bernomor 162/I.1/F/2025, Halaqah ini diikuti oleh 78 peserta yang terdiri dari unsur Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Majelis Tarjih dan Tajdid, para penulis tafsir, tim editor, dan panitia pelaksana.
Forum dua hari tersebut diharapkan melahirkan penyempurnaan tafsir yang lebih kontekstual dan mencerahkan.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat, Dr. Bakhtiar, mengucapkan selamat dan sukses atas undangan yang diterima Ilham Mustafa.
“Kami merasa bangga atas keikutsertaan kader terbaik Sumatera Barat dalam halaqah tafsir nasional. Semoga ini menjadi inspirasi bagi kader-kader Muhammadiyah lainnya untuk lebih fokus menulis tafsir dan mengembangkan kajian keislaman berbasis Al-Qur’an,” ujar Dr. Bakhtiar, M.Ag.
Dihubungi terpisah, Ilham Mustafa menyampaikan rasa syukur atas kepercayaan tersebut. “Bagi saya, ini bukan sekadar undangan ilmiah, tapi amanah untuk membawa semangat intelektual Tanah Datar dan UIN Bukittinggi ke forum tafsir nasional Muhammadiyah,” ujarnya.
Keterlibatan dosen muda asal Sumatera Barat yang kini sedang mengambil S3 Di UIN Bukittinggi ini menjadi bukti kontribusi nyata akademisi daerah dalam menguatkan tradisi keilmuan tafsir dan hadis yang berakar pada nilai-nilai pencerahan Muhammadiyah. (Mdtk)