Inovasi Kelompok Tani Baringin Bersatu Nagari Pitalah Di Aspresiasi Wabup Tanah Datar

Spread the love

Tanah Datar ,–Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian menyampaikan aspresiasi atas inovasi Kelompok Tani Baringin Bersatu dan kelompok Unit Pengelolaan Pupuk Organik (UPPO) Hidup  dalam mengembangan pupuk Kompos

Hal itu disampaikan Richi Aprian waktu berkunjung melihat aktivitas Kelompok Tani Baringin dan kelompok Unit pengololaan pupuk organik hidup bersama Nagari pitalah kecamatan batipuh
Salah satu keuntungan terbesar yang dihasilkan dari memelihara ternak yaitu dari kotorannya yang jika diolah menjadi pupuk kompos maka akan punya nilai ekonomis yang tinggi. Dan pupuk kompos dari kotoran ternak ini juga sebagai alternatif mengantisipasi kelangkaan pupuk organik bersubsidi yang dikeluhkan petani.

“Kelangkaan pupuk bersubsidi sudah menjadi keluhan bagi petani sejak lama tidak hanya di Tanah Datar saja, namu sudah hampir menyeluruh di Indonesia, walau pemerintah sudah berupaya menambah kuota, namun itu juga belum mencukupi, kebutuhan petani akan pupuk pun terus meningkat,”Richi Aprian, SH, MH.
Saya sudah melihat langsung pengomposan kotoran ternak ini oleh keltan Baringin Bersatu dan prosesnya cukup cepat dari kotoran yang basah cukup dengan waktu tujuh hari sudah bisa kering dan diolah menjadi kompos dan bisa langsung ditebar ketanaman, sehingga dengan penggunaan pupuk non organik ini biaya juga lebih murah,”ujarnya.
Penggunaan pupuk kompos ini bisa juga untuk berbagai tanaman seperti tanaman vanili yang juga meninjau perkebunan vanili salah seorang petani di Nagari Bungo Tanjuang Kecamatan Batipuh.

Karena itu Wabup minta Bumnag dapat mengambil peran bersama pemerintah daerah dalam upaya memasarkan pupuk kompos ini.

Wardian dari  Keltan Baringin Bersatu mengatakan saat ini sudah ada teknologi yang dapat mempercepat proses pengeringan kotoran sapi sehingga lebih cepat dalam pengolahan menjadi kompos.

“Sebelumnya saya dalam mengolah kompos ini bisa makan waktu tiga bulan, karena terkendala pengeringan, namun sekarang dengan adanya teknologi ini, cukup tujuh hari kompos ini sudah bisa ditebar ketanaman, ( mdtk)