Padang, —Gubernur Sumatera Barat Buya Mahyeldi dukung penuh program PT. Pupuk Indonesia dalam rangka melakukan pencanangan program Agro Solution di seluruh produsen pupuk yang ada di seluruh nagari di Sumbar.
Inovasi ini sebagai langkah nyata Perseroan mendukung ketahanan pangan guna meningkatkan kesejahteraan petani ujar Gubernur saat menerima audiensi PT. Pupuk Indonesia, bertempat di ruang tamu Istana Gubernuran,
Hal ini sejalan dengan program unggul Sumbar yang salah satunya adalah mengalokasikan 10 persen APBD 2022 untuk sektor pertanian.
“Masyarakat Sumbar mayoritas adalah petani dan bergantung pada pertanian, karena itu kita mengalokasikan anggaran terbesar untuk sektor pertanian,”
Program Agro Solution Membangun Nagari ini berpengaruh langsung ke sektor pertanian termasuk BUMD sebagai kegiatan pelaksana kegiatan bisnis guna menunjang pengembangan pertanian. Ditambah saat ini sudah ada kelembagaan petani yang mendukung, sehingga program ini dapat dikelola dengan baik.
Project Manager Agro Solution PT. Pupuk Indonesia, Burmansyah program Agro Solution Membangun Nagari merupakan suatu ekosistem yang memberikan keterjaminan kepada petani untuk peningkatan produktivitas dan kesejahteraannya. Ekosistem ini meliputi adanya agro input di pupuk Indonesia group.
“Kita menyiapkan benih pupuk dan pestisida, serta memberikan bimbingan teknis agronomis kepada petani-petani, lalu kita melakukan kerjasama dengan beberapa stakeholder seperti Bank Nagari dan PT. Jasindo guna menunjang modal usaha dan asuransi usaha tani,”
Langkah-langkah yang dilakukan dalam program Agro Solution, antara lain adalah mengkoordinir petani-petani, memberikan supervisi dan bimbingan teknis untuk membantu petani melakukan budidaya pertanian dengan tepat, membantu memberikan akses terhadap permodalan, baik lewat bank ataupun lembaga lainnya.
Selain itu, perusahaan juga membantu menyediakan agro input yang berkualitas seperti pupuk, benih dan pestisida. Lewat program ini pula, Pupuk Indonesia Grup mendorong optimalisasi pemanfaatan mekanisasi dan digitalisasi pertanian.
“Kami juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan telah melakukan sosialisasi terkait program ini yang menghasilkan Nota Kesepahaman (MoU) tentang Deklarasi Dukungan Bersama Membangun Nagari, yang dihadiri oleh Bupati Padang Pariman, Wakil Bupati Pesisir Selatan, serta OPD terkait,” paparnya.
Hasil dari kegiatan sosialisasi tersebut hadirkan solusi dan piloting di lima BUMNag yang akan menjadi percontohan untuk dikelola bisnisnya. Pihaknya melaporkan semua BUMNag tersebut mengalami gagal panen padi pada tiga tahun terakhir ini, sebagian dari mereka beralih ke tanaman jagung. BUMNag tersebut diantaranya adalah BUMNag Bungo Kasiak, Parik Malintang, Pakandangan, Sunua Tangah, dan Sungai Gimba Ulakan.
“Diantara lima BUMNag tersebut sudah kami kunjungi dan adakan sosialisasi. Tiga dari BUMNag tersebut sudah menjalankan usahanya, yaitu BUMNag Bungo Kasiak, Sunua Tangah, dan Sungai Gimba Ulakan,” ujarnya.
Untuk mempercepat keberhasilan sosialisasi tersebut pihaknya telah melakukan kolaborasi dengan PT. Tahzar Guna Mandiri serta beberapa BUMNag di Nagari. Ia berharap kolaborasi dari ketiganya dapat memberikan manfaat untuk meningkatan pertumbuhan ekonomi serta produktivitas petani sehingga dapat meningkatkan nilai tukar tambah petani.(tafa)