Dibuka Gubernur Sumbar, Puluhan Ribu Masyarakat Saksikan  Pacu Kuda Bancah Laweh Padang Panjang

Dibuka Gubernur Sumbar, Puluhan Ribu Masyarakat Saksikan Pacu Kuda Bancah Laweh Padang Panjang

PADANG PANJANG,—-Luar biasa puluhsn ribu masyarakat kunjungi Gelanggang  Pacu Kuda Bancah Laweh Padang Panjqng  setelah vakum selama tiga tahun. Ahad (26/10/2025)

Pacu Kuda Alek Anak Nagari Padang Panjang, Batipuah, X Koto (Pabasko) resmi dibuka dengan penuh semangat kebersamaan dan nuansa adat yang kental.

Prosesi pembukaan Pacu Kuda Alek Anak Nagari Padang Panjang, Batipuah, X Koto (Pabasko) berlangsung meriah

Kedatangan Wali Kota Padang Panjang, Hendri Arnis bersama Niniak Mamak, tokoh adat dan masyarakat disambur  dengan gendang Tambua Tasa dan peragaan atraksi silat Tradisi disamping disambut dengan siriah Dicarano sebagai bukti  alek nagari yang sarat nilai budaya dan persaudaraan.

Wako Hendri menegaskan bahwa Pacu Kuda Alek Anak Nagari Pabasko bukan sekadar perlombaan, tetapi juga warisan sejarah dan simbol kebanggaan masyarakat.

“Event pacu kuda ini bukan hanya tentang adu cepat kuda dan joki, tetapi tentang bagaimana kita menjaga warisan adat, memperkuat silaturahmi, dan menggerakkan ekonomi masyarakat. Antusias warga luar biasa, ini bukti bahwa olahraga tradisional ini tetap hidup di hati anak nagari,”

Pemerintah Kota akan mengusulkan program Dana Insentif Daerah (DID) agar pacu kuda dapat digelar secara rutin setiap tahun.

“Kita akan perjuangkan agar Bancah Laweh menjadi arena pacuan yang representatif di Sumatera Barat dan mampu menggelar kejuaraan berskala nasional,” tegasnya.

Wali Kota juga menyoroti potensi sejarah dan daya tarik wisata Gelanggang Bancalaweh. Kawasan ini dikenal sebagai salah satu lokasi legendaris dalam kisah “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” karya Buya Hamka, di mana Zainuddin dan Hayati digambarkan pertama kali bertemu dalam suasana penuh romantika di hamparan bukit kapur Bancalaweh.

“Bancalaweh bukan sekadar tempat pacuan, tapi juga bagian dari sejarah dan kisah budaya Minangkabau yang telah hidup dalam sastra nasional. Nilai historis ini harus kita jaga, garap, dan kembangkan sebagai kawasan wisata budaya dan olahraga bernilai ekonomi tinggi,” ungkapnya.

Pemerintah Kota bersama DPRD akan terus mendorong pengesahan RTRW agar kawasan Bancalaweh dapat dikembangkan lebih optimal, termasuk untuk penataan kawasan batu kapur legendaris yang menjadi ciri khas wilayah tersebut.

Wako Hendri menyampaikan “Selamat bertanding untuk semua joki dan pemilik kuda. Siapapun pemenangnya, kalian semua adalah juara di hati kami — Pemerintah Kota Padang Panjang dan masyarakat Pabasko,”

Anggota DPD RI, Irman Gusman menyampaikan komitmennya untuk membantu pengembangan Gelanggang Pacuan Kuda Bancalaweh.

“Dengan jejaring yang kita miliki, kami siap mendukung peningkatan fasilitas pacuan ini agar menjadi arena yang representatif. Buatlah master plan yang baik, karena dari sinilah bisa lahir bibit unggul yang mengharumkan nama Pabasko, bahkan Indonesia,”

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sumbar, Erick Hamdani Datuak Ambasa,  memberikan apresiasi atas terselenggaranya event ini.

“Pacu kuda di sini sangat kental dengan nilai adat dan budaya. Pemerintah Provinsi tentu sangat mendukung agar gelanggang Bancah Laweh bisa menjadi arena pacuan berskala nasional. Kita ingin cita-cita niniak mamak se-Pabasko untuk menggelar pacuan nasional segera terwujud,” ujarnya.

Erick menambahkan, alek pacu kuda bukan sekadar hiburan rakyat, melainkan juga motor penggerak ekonomi lokal.

Sebelumnya Perwakilan Niniak Mamak Pabasko, Datuak Kupiah menyampaikan rasa bangga dan terima kasih yang mendalam kepada seluruh panitia, anak nagari, dan masyarakat yang telah bekerja keras tanpa kenal lelah demi terlaksananya kegiatan besar ini.

“Atas nama Niniak Mamak se-Pabasko, kami mengucapkan terima kasih kepada anak-anak nagari yang sudah  menyiapkan alek besar ini. Mudah-mudahan dengan niat baik ini, kegiatan berjalan lancar dan menjadi ajang silaturahmi yang mempererat kita semua,”

“Pergunakanlah gelanggang pacuan ini sebagai wadah mempersatukan anak nagari. Jangan sampai kita terpecah belah. Niniak Mamak siap mendukung dan akan selalu berada di barisan depan untuk menjaga alek nagari ini tetap hidup dan berkembang,”

Datuak Kupiah menyinggung nilai historis Gelanggang Bancalaweh, yang dahulu merupakan hasil kesepakatan para niniak mamak se-Pabasko untuk membangun gelanggang pemersatu nagari.

Ketua Pelaksana, Delius Putra dalam laporannya menyampaikan, sebanyak 59 ekor kuda ikut serta dalam alek kali ini, terdiri dari 47 kuda pacu dan 12 kuda bendi (bugi), dengan total 14 race pacu dan 3 race bugi.

Peserta datang dari berbagai daerah, termasuk Sumatera Utara, Aceh, dan kabupaten/kota di Sumatera Barat.

Ia juga menyebutkan, 1.877 pelaku UMKM turut hadir meramaikan kegiatan ini dengan fasilitas berjualan gratis, begitu pula dengan pengunjung yang tidak dipungut biaya masuk.

Sementara itu, Ketua Pordasi Pabasko, Riki Putra berharap kegiatan pacu kuda dapat dijadikan agenda tahunan yang rutin digelar di Padang Panjang.

“Pacu kuda bukan hanya tontonan, tapi perekat silaturahmi. Masyarakat senang, pelaku UMKM terbantu, dan ekonomi menggeliat. Kita ingin pacuan ini jadi kebanggaan

Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi yang membuka kegiatan tersebut, mengapresiasi Pemerintah Kota Padang Panjang, Niniak Mamak, dan seluruh pihak yang telah berkolaborasi menyukseskan ajang Piala Gubernur Cup III Alek Anak Nagari Pabasko 2025.

“Olahraga pacu kuda adalah warisan budaya yang juga bernilai ibadah, sebagaimana dianjurkan Rasulullah SAW. Pemerintah Provinsi akan terus mendukung kegiatan seperti ini, karena manfaatnya besar bagi ekonomi dan pariwisata,” ujarnya.

Ia juga berharap Padang Panjang, sebagai kota transit strategis, dapat terus menghadirkan berbagai event untuk menggairahkan sektor UMKM dan memperkuat posisinya sebagai kota budaya dan destinasi wisata. (m.akmal)

Perhelatan akbar ini turut dihadiri oleh perwakilan Pangdam XX/TIB, Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmantias, Bupati Padang Pariaman Jon Kenedi, Wawako, Allex Saputra, Forkopimda, para kepala OPD, Niniak Mamak se-Pabasko, serta ribuan masyarakat dari berbagai daerah.(m.akmal)