Teluk Kuantan, — Pengurus Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Kabupaten Tanah Datar saksikan menyaksikan Pacu Jalur di Tapian Narosa, Teluk Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau.
Sebelumnya juga menyaksikan prosesi pelantikan 600 orang Dubalang Batang Kuantan Singingi, oleh Gubernur Riau H Abdul Wahid bersama Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan, Pangdam XIX Tuanku Tambusai Mayjen TNI Agus Hadi Waluyo dan Bupati Kuansing H Suhardiman Ahad (12/10/2025)
Prosesi pelantikan itu terlihat sakral. Di mana Ketua Umum MKA LAMR Kabupaten Kuansing, Datuk Seri Aherson menyerahkan air sungai Kuantan pada Gubernur Riau H Abdul Wahid, Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan, Pangdam XIX Tuangku Tambusai Mayjen TNI Agus Hadi Waluyo dan Bupati Kuansing H Suhardiman Amby.
Air sungai Kuantan yang terlihat keruh itu, lalu disiram ke tongkat komando Kapolda Riau dan tongkat komandan Pandam Tuanku Tambusai. Penyiraman itu menjadi sebuah harapan, dengan sinergitas bersama pimpinan daerah itu, sungai Kuantan akan kembali jernih.
Wakil Ketua LKAAM Tanah Datar, N. Dt. Rajo Mangkuto yang hadir bersama pengurus lainnya E. Dt. Marapatiah Dt. Mogek Panghulu, dan M. Datuk Sidi Ali. menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Alek Pacu Jalur yang telah mendunia sebagai tradisi budaya Riau. Ia juga menambahkan bahwa kehadiran rombongan LKAAM di acara ini selain untuk mendukung pelestarian budaya juga sebagai bagian dari memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-26 Kabupaten Kuantan Singingi.
Lebih lanjut, N. Dt. Rajo Mangkuto menyoroti dampak positif Pacu Jalur terhadap perekonomian masyarakat setempat. Menurutnya, acara ini mampu mendorong roda ekonomi daerah secara signifikan, bahkan sulit untuk membayangkan besarnya putaran ekonomi yang terjadi selama pelaksanaan Pacu Jalur.
Ketua Lembaga Adat Melayu Kuansimg H Aherson Datuk Seri Paduka Kayo Indragiri
menyatakan, “Kami sangat mengapresiasi kehadiran pengurus LKAAM Tanah Datar yang telah turut memeriahkan dan mendukung suksesnya rangkaian acara HUT ke-26 Kabupaten Kuantan Singingi serta pelaksanaan budaya Pacu Jalur. Sinergi antar lembaga adat seperti ini sangat penting untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya yang menjadi identitas daerah kita bersama.”
Pacu Jalur sendiri merupakan tradisi balap perahu yang menjadi ikon budaya dan pariwisata di Kuantan Singingi. Ribuan penonton memadati tepian Sungai Kuantan untuk menyaksikan perlombaan yang sarat dengan nilai sejarah dan budaya tersebut.
Ketua LKAAM Tanah Datar juga menyatakan dukungannya terhadap pelestarian tradisi Pacu Jalur serta mengapresiasi sinergi antar lembaga adat dari Minangkabau dan Melayu yang memperkuat hubungan budaya di wilayah Sumatera.
Acara ini tidak hanya menampilkan perlombaan perahu, tetapi juga berbagai pertunjukan seni dan budaya yang memperkaya pengalaman pengunjung serta menguatkan identitas budaya masyarakat setempat.(mdtk)