LKAAM, MUI, dan BKMT Tanah Datar Bahas Solusi Atasi Penyakit Masyarakat

LKAAM, MUI, dan BKMT Tanah Datar Bahas Solusi Atasi Penyakit Masyarakat

Tanah Datar,  – Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM), Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Tanah Datar menggelar pertemuan di Mushala AMIA pada untuk membahas langkah konkret menangani masalah sosial seperti narkoba, pergaulan bebas, dan penyalahgunaan HP pada anak.

Wakil Ketua LKAAM Tanah Datar Nazaruddin, SH, Dt. Rajo Mangkuto, menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi saat ini. “LKAAM telah berupaya melakukan pembinaan, tetapi perlu ada tindakan nyata yang lebih terarah,” ujarnya. Ia menekankan pentingnya program pembinaan berkelanjutan untuk mencegah degradasi moral generasi muda.

Ketua MUI Tanah Datar, Yendri Junaidi, Lc., M.A., mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan LKAAM dan pemerintah sebulan sebelumnya. “Kita butuh data akurat tentang kemiskinan dan akar masalah sosial,” tegasnya. Ia mengusulkan kajian mendalam, penerapan jam malam di nagari, serta percepatan pembuatan Perda oleh DPRD untuk menanggulangi persoalan ini.

Drs. H. Maswardi, M.A., Ketua BKMT Tanah Datar, menyatakan perlunya keseriusan semua pihak. “Masalah ini sudah kronis. Dulu, kami pernah menginisiasi Perda Baca Tulis Al-Qur’an. Sekarang, DPRD perlu membuat Perda serupa,” katanya. Ia juga mengusulkan pembentukan lembaga khusus atau “Tim Peduli Tanah Datar” untuk menangani masalah sosial secara terpadu.

Mustafa Akmal Dt. Sidi Ali, pengurus LKAAM sekaligus pengacara, mengungkapkan fakta memprihatinkan. “Mayoritas penghuni lapas adalah korban narkoba dan masalah sosial lainnya,” ujarnya. Ia mendorong pembentukan tim kerja agar keresahan masyarakat dapat diwujudkan dalam program nyata.

Ilham Mustafa, M.A., Wakil Ketua MUI Kecamatan Sungai Tarab yang juga Dosen UIN Bukittinggi, menekankan pentingnya pembinaan pemuda. “Problem seperti narkoba dan seks bebas sudah mengkhawatirkan. Kita perlu tim perumus kebijakan untuk menyusun strategi pencegahan,” tegasnya.

Pertemuan ini menghasilkan kesepakatan untuk memperkuat sinergi antarlembaga, mendorong pembuatan Perda, dan membentuk tim khusus guna menangani penyakit masyarakat secara sistematis. Langkah ini diharapkan dapat meminimalisir dampak negatif perkembangan zaman di Tanah Datar (ilham M)